KBIHU Al-Maghfirah Melaksanakan Ibadah Haji Tahun 2025: Rangkaian Ibadah dan Makna Spiritualnya
Pada tahun 2025, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Al-Maghfirah kembali memberangkatkan jamaah haji untuk menunaikan rukun Islam kelima. Jamaah tergabung dalam Kloter 33 JKS, Rombongan 11, berjumlah 40 orang, yang berangkat pada tanggal 18 Mei 2025 dan kembali ke tanah air pada tanggal 26 Juni 2025. Pelaksanaan ibadah haji menandai perjalanan spiritual yang sangat berarti bagi seluruh jamaah.
Para jamaah diawali dengan Ihram, yaitu mengenakan pakaian khusus dan mengucapkan niat untuk memasuki kondisi suci demi melaksanakan ibadah haji. Dalam kondisi Ihram, para jamaah berusaha menahan diri dari berbagai hal yang dilarang serta memfokuskan diri sepenuhnya pada tujuan ibadah yang murni dan khusyuk.
Selanjutnya, jamaah melakukan wukuf di Arafah, puncak dari ibadah haji yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Momen wukuf ini merupakan kesempatan yang sangat berharga untuk bermunajat, memohon ampunan Allah SWT, dan memperbarui komitmen spiritual mereka.
Setelah wukuf, jamaah melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah untuk mengumpulkan batu kerikil yang akan digunakan dalam ritual lempar jumrah di Mina. Lempar jumrah menjadi simbol keberanian melawan godaan setan dan kesungguhan dalam membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan. Pada hari-hari berikutnya, jamaah melaksanakan tahallul, yakni mencukur atau memotong rambut sebagai tanda telah melewati tahap penting dalam rangkaian ibadah haji.
Jamaah juga menjalani ritual thawaf ifadah, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali sebagai ungkapan cinta dan ketundukan kepada Allah SWT. Rangkaian ibadah ini diakhiri dengan thawaf wada’ atau thawaf perpisahan, yang menunjukkan kesedihan jamaah meninggalkan tanah suci, namun sekaligus menjadi janji agar nilai-nilai ibadah dan spiritual yang telah diperoleh dapat terus dijaga dalam kehidupan sehari-hari.
Selain menjalankan rangkaian ibadah dengan penuh kesungguhan, jamaah KBIHU Al-Maghfirah juga menanamkan nilai-nilai penting selama perjalanan ini, seperti kekompakan, kebersamaan, dan saling mendukung antar sesama jamaah. Di tengah tantangan fisik dan mental, mereka belajar untuk saling membantu, menjaga ukhuwah Islamiyah, dan memperkuat rasa persaudaraan yang erat. Kebersamaan ini tidak hanya memperkaya pengalaman spiritual, tetapi juga membentuk karakter tangguh yang siap membawa berkah dan inspirasi kepada lingkungan mereka masing-masing.

Melalui perjalanan ibadah haji ini, jamaah tidak hanya menuntaskan kewajiban agama, tetapi juga memperdalam makna ketakwaan, kesabaran, pengorbanan, dan persatuan umat Islam dari berbagai latar belakang. Mereka belajar untuk melepaskan segala bentuk keduniawian dan memperbaharui komitmen hidup yang diridhoi Allah SWT.
Dengan doa dan harapan tulus, KBIHU Al-Maghfirah berharap agar setiap jamaah dapat kembali ke tanah air dengan hati yang penuh berkah, menjadi pribadi yang lebih baik, serta menjadi inspirasi dan teladan dalam menjalankan kehidupan yang senantiasa membawa nilai-nilai Islam dan kemanusiaan.





