Maulid Nabi 2025: Majlis Taklim Al-Maghfirah Ajak Jamaah Teladani Akhlak Rasulullah
Majlis Taklim Al-Maghfirah menyelenggarakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW pada hari Senin, tanggal 25 Agustus 2025 dengan suasana penuh khidmat dan haru. Aula utama yayasan dipenuhi oleh jamaah dari berbagai kalangan, mulai dari santri hingga masyarakat sekitar, yang hadir untuk bersama-sama merayakan hari kelahiran Rasulullah dengan rasa cinta dan syukur. Acara ini bukan sekadar peringatan, melainkan sebuah momentum spiritual untuk mempererat ikatan ukhuwah dan memperdalam pemahaman tentang keutamaan akhlak Nabi Muhammad SAW.
Suasana semakin hidup ketika para jamaah membawakan seni kosidah dengan lantunan suara merdu yang menggetarkan jiwa. Iringan rebana yang khas menambah kekhusyukan dan keindahan pertunjukan tersebut. Melalui lagu-lagu pujian ini, para jamaah berhasil menyalurkan kecintaan dan penghormatan kepada Rasulullah, mengingatkan kembali betapa besar jasa dan teladan beliau bagi umat Islam.
Tidak kalah menarik adalah pertunjukan drama berbahasa Arab yang dipentaskan oleh para siswa SMA dan santri Al-Maghfirah. Drama ini menampilkan kisah dan pesan moral yang mengajarkan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari keluarga, masyarakat, hingga lingkungan sekolah. Para pemain menjiwai peran mereka dengan ekspresi yang hidup dan penuh penghayatan, membuat pesan kebaikan yang disampaikan terasa sangat nyata dan menyentuh hati para penonton.
Salah satu momen penting dalam acara adalah pidato yang disampaikan oleh seorang siswa MTs Al-Maghfirah. Dalam pidatonya, ia menekankan betapa pentingnya cinta kepada Rasulullah sebagai jalan untuk mendapatkan syafaat beliau di akhirat. Dengan bahasa yang lugas dan penuh perasaan, pidato itu mengajak seluruh jamaah untuk semakin meningkatkan kecintaan dan keteladanan terhadap Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam sambutannya, Ibu Hj. Maemunah Darajat mengajak jamaah untuk memaknai perayaan Maulid ini dengan semangat meneladani akhlak Rasulullah. Ia menegaskan bahwa akhlak mulia Nabi harus menjadi landasan dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan masyarakat luas. Pesan ini menjadi pengingat bahwa kecintaan kita kepada Rasulullah harus diwujudkan dalam tindakan nyata yang membawa kebaikan dan kedamaian.
Tausiyah yang dibawakan oleh Ustad Hendra dari Karawang semakin memperkuat nuansa spiritual acara. Dengan gaya penyampaian yang hangat dan mudah dipahami, Ustad Hendra mengajak jamaah untuk menjadi pribadi yang soleh dan solehah, yang tidak hanya mengagungkan Nabi secara verbal, tetapi juga mengamalkan sunnah dan ajaran beliau dalam kehidupan sehari-hari. Pesan-pesan beliau menembus hati, memberi semangat bagi para jamaah untuk terus istiqamah dalam beribadah dan berakhlak mulia.
Lebih jauh, Ustad Hendra menekankan bahwa kecintaan kepada Rasulullah harus menjadi pondasi kuat dalam membangun hubungan sosial yang harmonis dan penuh kasih sayang. Menjaga silaturahmi, berbuat baik kepada sesama, serta menjalankan perintah agama dengan penuh kesungguhan merupakan manifestasi nyata dari kecintaan tersebut. Dengan cara ini, nilai-nilai Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad dapat terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat.
Perayaan Maulid Nabi di Majlis Taklim Al-Maghfirah ini bukan hanya sebuah kegiatan seremonial, melainkan sebuah proses pembinaan spiritual yang mendalam. Kegiatan ini berhasil menguatkan keimanan dan memperkuat tekad seluruh jamaah untuk terus mengamalkan akhlak mulia Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat luas. Suasana penuh kehangatan dan kekhusyukan yang tercipta menjadi bukti bahwa kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW adalah sumber inspirasi dan motivasi utama dalam menata kehidupan.
